Standar Kompetensi :
2.
Memahami gejala (peristiwa) di Indonesia dan sekitarnya
Kompetensi Dasar :
2.2.
Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
Cara-cara Menghadapi Bencana Alam
1.
Macam-macam Bencana Alam
Secara garis besar berdasarkan penyebabnya bencana alam
dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.
Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis adalah bencana
alam yang disebabkan oleh faktor yang bersumber dari bumi.
b. Bencana Alam Klimatologis
Bencana
alam klimatologis adalah bencana alam yang disebabkan oleh cuaca yang berubah.
c. Bencana Alam Ekstraterestrial
Bencana
alam ekstraterestrial adalah bencana alam yang disebabkan oleh benda dari luar angkasa.
2. Contoh Kejadian Bencana Alam
a. Bencana Alam Geologis
1) Gempa bumi
Gempa bumi merupakan gejala pelepasan energi berupa gelombang
yang menjalar ke permukaan bumi akibat adanya gangguan di kerak bumi berupa
patah, runtuh, atau hancur.
Faktor pemicu terjadinya gempa adalah
pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Sifat getaran
gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan
bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan.
2) Letusan gunung berapi
Gaya
endogen yang mampu menimbulkan bencana alam adalah letusan gunung berapi. Mengapa gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma
dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Ketika akan meletus dan saat meletus gunung
berapi menimbulkan gaya endogen atau getaran gempa.
Material-material
yang dikeluarkan saat gunung api meletus sangat berbahaya bagi
manusia atau makhluk hidup lainnya. Material
tersebut antara lain lahar, awan panas, batu-batuan, pasir,
kerikil, maupun debu.
3) Gerakan tanah atau tanah longsor
Tanah longsor merupakan
gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam
kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor.
Bencana alam tanah longsor dipicu oleh
faktor klimatologis seperti hujan tetapi gejala awalnya disebabkan dari kondisi
geologis seperti karakteristik tanah, bebatuan, dan tingkat kelandaian tanah.
Longsor dapat terjadi
karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika
longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng.
Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak
rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik.
4) Tsunami
Tsunami merupakan
gejala susulan akibat gempa bumi yang berpusat di dasar laut. Perlu kalian
ketahui bahwa tidak semua gempa menyebabkan tsunami. Tsunami juga dapat terjadi
akibat letusan gunung
berapi yang ada di dasar laut. Selain itu runtuhan yang
ada di dasar laut juga mampu menimbulkan tsunami.
b. Bencana
Alam Klimatologis
1) Banjir
Banjir merupakan luapan
air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus
menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu,
penyebab terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan
pohon-pohon di hutan secara liar, membuang
sampah di sungai dapat menimbulkan bencana banjir.
3) Badai/angin topan
Badai
merupakan tiupan angin yang sangat kencang dan besar. Jika kekuatan angin topan
tersebut besar, akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar.
4) Kekeringan
Kondisi iklim yang panas tanpa
adanya hujan menyebabkan tanah dan tumbuhan menjadi kering. Saat
terjadi kekeringan, air sulit didapat. Banyak tanaman yang mati dan tanah
menjadi retak-retak karena kekurangan air. Sumber mata air seperti sumur dan
sungai menyusut atau mengering.
5) Kebakaran hutan
Kebakaran hutan ini terjadi bukan
karena faktor kesengajaan manusia. Hutan dapat terbakar karena gesekan
ranting-ranting kering yang tertiup angin.
Gesekan-gesekan yang berulang-ulang tersebut akan menimbulkan percikan api.
Dengan kondisi ranting maupun daun
yang kering tersebut maka akan mempermudah api menjalar ke seluruh
area hutan.
c. Bencana
Alam Ekstraterestrial
Hantaman meteor atau benda dari angkasa luar yang menabrak bumi. Meteor atau bintang beralih jatuh
ke bumi dan mengakibatkan lubang yang sangat besar menyerupai sebuah kawah.
Jadi secara garis
besar, terjadinya bencana alam dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai
berikut.
1. Alam
Bencana alam murni
penyebab utamanya adalah alam itu sendiri. Contoh bencana alam murni adalah
gempa bumi, tsunami, badai atau letusan gunung berapi. Bencana-bencana tersebut
bukan disebabkan oleh ulah negatif manusia.
2. Perbuatan
Manusia
Bencana
alam yang terjadi karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Bukan
berarti bencana ini dibuat oleh manusia tetapi akibat dari ulah manusia atau dipicu dari perbuatan manusia, seperti
penebangan hutan secara liar, penambangan liar, pengambilan air tanah secara
berlebihan dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut lambat laun akan menyebabkan bencana alam seperti
banjir, tanah longsor, atau erosi tanah.
3. Mengenal dan Mengantisipasi Bencana Alam
a. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan
gejala alam yang sampai sekarang masih sulit untuk diperkirakan kedatangannya,
dan tidak mungkin bisa dicegah. Kita hanya bisa menghindarinya dengan berbagai
upaya. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan sebelum, ketika, dan
setelah terjadi gempa bumi.
b. Tsunami
Gempa berkekuatan besar
tentu saja ada dampak yang bisa berwujud
bencana jenis lain. Jika skala gempa besar dan pusat gempa berada di dasar laut
maka gempa tersebut dapat menimbulkan gelombang tsunami.
Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat
adanya gempa.
Adapun langkah yang
harus ditempuh oleh kelompok masyarakat dalam mengurangi jumlah kerugian akibat
bencana sebagai berikut.
1)
Melakukan pemetaan daerah rawan genangan
tertinggi jika ada tsunami.
2)
Membuat jalur evakuasi.
3)
Menentukan dan memberi informasi tempat
penampungan sementara yang cukup aman.
4)
Berkoordinasi dengan Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMG), kepolisian, pemerintah daerah, dan rumah sakit. Selain itu masyarakat juga harus memahami gejala-gejala yang
tidak biasa terjadi.
5)
Melakukan
pertemuan rutin untuk menambah pengetahuan mengenai gempa dan
tsunami. Jika masih kurang jelas, dapat mendatangkan ahli untuk memberi informasi.
6)
Melakukan latihan secara reguler, baik
terjadwal maupun tidak terjadwal.
7)
Membuat kode tertentu yang dikenali
masyarakat sekitar guna menandakan evakuasi.
8)
Menyebarkan gambar peta evakuasi di
pelosok daerah tempat tinggal masyarakat.
Adapun langkah yang perlu dilakukan tiap
individu sebagai berikut.
1)
Menyiapkan tas darurat yang berisi keperluan-keperluan
mengungsi selama tiga hari seperti makanan, pakaian,
suratsurat berharga atau obat-obatan.
2)
Selalu merespon tiap latihan dengan
serius sama seperti saat terjadinya gempa.
3)
Selalu peka terhadap fenomena alam yang
tidak biasa.
4)
Beberapa petunjuk yang diberikan alam antara lain berikut ini:
5)
1) Adanya suara gemuruh di laut, hal ini
akibat adanya pergeseran lapisan tanah.
6)
2) Laut tiba-tiba menyurut sampai agak
jauh ke tengah.
7)
3) Karena surutnya laut maka akan
tercium bau khas laut seperti bau amis.
8)
4) Burung-burung laut terbang dengan
kecepatan tinggi menuju daratan.
c. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan
jenis gerakan tanah. Tanah longsor sendiri merupakan gejala alam yang terjadi
di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng suatu kawasan,
semakin besar pula kemungkinan terjadi longsor.
Langkah-langkah yang
dilakukan untuk menekan bahaya tanah longsor dibagi menjadi tiga, yaitu:
a)
Menghindari
bermukim atau mendirikan bangunan di tepi lembah sungai terjal.
b)
Menghindari melakukan penggalian pada
daerah bawah lereng terjal yang akan mengganggu kestabilan lereng sehingga
mudah longsor.
c)
Menghindari
membuat sawah baru dan kolam pada lereng yang terjang karena air
yang digunakan akan memengaruhi sifat fisik lereng. Lereng menjadi lembek dan
gembur sehingga tanah mudah bergerak.
d)
Menyebarluaskan informasi bencana
gerakan tanah melalui berbagai media sehingga masyarakat mengetahui.
2) Tahap bencana
Usaha yang perlu
dilakukan ketika suatu daerah terkena bencana tanah longsor antara lain berikut
ini.
a) Menyelamatkan warga
yang tertimpa musibah.
b) Pembentukan pusat
pengendalian atau crisis center.
c) Evakuasi korban ke
tempat yang lebih aman.
d)Pendirian dapur umum,
pos-pos kesehatan, dan penyediaan air bersih.
e) Pencegahan
berjangkitnya wabah penyakit.
f) Evaluasi, konsultasi, dan penyuluhan.
d. Gunung Berapi/Gunung meletus
Letusan gunung berapi
dapat berakibat buruk bagi kehidupan sekitar baik manusia, tumbuhan, maupun
hewan. Jika gunung berapi meletus maka magma yang ada di dalam gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain dari
aliran lahar, dampak lain akibat gunung berapi meletus antara lain
adanya aliran lumpur,
hujan debu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami (jika
gunung tersebut berada di dasar laut), dan gempa bumi.
e. Banjir
Banjir merupakan
peristiwa alam yang sering terjadi di sebagian besar wilayah indonesia,
terutama di daerah dataran rendah. sebagian besar bencana banjir terjadi karena
perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Upaya untuk mencegah terjadinya
banjir harus dimulai dari meningkatkan kesadaran warga masyarakat untuk
memperbaiki sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir.
•
Tidak membuang sampah ke sungai untuk
menghindari pendangkalan sungai
•
Membersihkan saluran air dari sampah dan
kotoran yang mengendap agar tidak menyumbat aliran air
•
Membuat sumur resapan air untuk
menampung air hujan di daerah pemukiman
•
Melakukan penyelamatan jiwa dan harta ke
tempat yang lebih tinggi ketika banjir terjadi
•
Menyiapkan perahu karet untuk keperluan
evakuasi ketika terjadi peristiwa banjir
•
Mencegah penebangan pohon di daerah hulu
sungai
Cara-cara menghadapi
bencana :
A. Gunung
Meletus
•
Mewaspadai tanda-tanda yang menunjukkan
aktivitas gunung berapi, baik menggunakan alat maupun dengan mengamati
perubahan alam
•
Melakukan penyelamatan jiwa dan harta ke
tempat yang lebih aman dan jauh dari jangkauan awan panas.
B. Gempa Bumi
•
Mewaspadai adanya tanda-tanda gempa bumi
•
Upaya penyelamatan jiwa harus diutamakan
untuk korban gempa
C. Banjir
•
Melakukan penyelamatan jiwa dan harta ke
tempat yang lebih tinggi ketika banjir terjadi
•
Menyiapkan perahu karet untuk keperluan
evakuasi ketika terjadi peristiwa banjir
D. Tsunami
•
Jika kita berada dalam ruangan tidak
perlu panik, berlindunglah di bawah meja yang kokoh untuk melindungi kepala dan
badan kita dari reruntuhan bangunan.
•
Jika kita berada di luar ruangan,
jauhilah pepohonan dan tembok-tembok serta saluran-saluran kabel listrik.
E. Tanah Longsor
•
Menghindari bermukim atau mendirikan
bangunan di tepi lembah sungai terjal.
•
Menghindari melakukan penggalian pada
daerah bawah lereng terjal yang dapat mengganggu kestabilan lereng sehingga
mudah longsor.