Minggu, 20 Januari 2013

PETA

Standar Kompetensi
                1.   Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di lingkungan kebupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar
                Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

A. Pengertian Peta 
Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi dengan perbandingan tertentu. Di kelas tiga kamu sudah belajar tentang denah. Peta tak ubahnya seperti denah. Perbedaannya adalah peta menggambarkan tempat yang lebih luas. Selain itu peta harus dibuat dengan perbandingan tertentu. Perbandingan inilah yang disebut dengan skala. Skala mempunyai arti perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi.

Peta dibuat dengan skala tertentu supaya dapat menggambarkan keadaan di permukaan bumi dengan ukuran yang tepat. Pada peta untuk menggambarkan obyek alam atau buatan yang ada di permukaan bumi digunakan simbol, misalnya:
Bagaimana peta dibuat?
 
Pada jaman dahulu orang mengembara tanpa arah tujuan. Saat itu manusia belum mengenal semua bagian bumi. Para ilmuwan mengembara ke berbagai tempat. Mereka mencoba menggambar rute perjalanan mereka menjadi peta sederhana. Ketika peralatan semakin canggih, para ilmuwan bisa memotret bumi dari atas dengan mudah. Selain dengan pesawat, satelit juga bisa digunakan untuk memotret. Dari potret itu dibuatlah peta. Jalan, gang dan daerah kecil yang sulit tertangkap oleh kamera dari pesawat terbang, dicatat dan diukur langsung oleh petugas langsung di lapangan.

Permukaan bumi yang bulat bisa digambarkan di atas kertas yang datar. Untuk melakukannya diperlukan proyeksi, yaitu memperkirakan jarak, arah, dan bentuk. Dari semua cara tadi, akhirnya diperoleh sebuah peta yang lengkap. Ada nama jalan, sungai, gunung, termasuk juga ketinggian dan kedalaman suatu tempat. Kumpulan peta yang dibukukan disebut Atlas. Ada pula peta yang dibuat di permukaan bulat yang disebut globe. Globe disebut juga dengan bola dunia. Coba perhatikan contoh peta dan globe berikut ini!
 
 
B. Jenis Peta
Peta ternyata sangat beragam. Berdasarkan kegunaannya peta dibedakan menjadi dua, yakni:
 
1.        Peta Umum
Peta umum disebut juga dengan Peta Topografi. Peta umum merupakan peta yang menggambarkan keadaan umum dari suatu wilayah. Keadaan umum yang digambarkan meliputi objek atau kenampakan alam dan buatan. Objek alam misalnya gunung, sungai, dataran rendah, dataran tinggi, dan laut. Objek buatan misalnya kota, jalan dan rel kereta api. Peta Indonesia yang sering dipajang di dinding kantor atau sekolah-sekolah merupakan contoh peta umum. Peta Indonesia pada contoh di atas juga termasuk peta umum. Peta umum biasa digunakan untuk belajar di sekolah, untuk kepentingan kantor dan wisata. 

2. Peta Khusus
Peta khusus merupakan peta yang menggambarkan data-data tertentu di suatu wilayah. Peta khusus disebut juga dengan Peta Tematik. Contoh peta khusus adalah:
a.       Peta Persebaran Fauna di Indonesia
b.      Peta Hasil Tambang di Indonesia
c.       Peta Cuaca di Indonesia.

Perhatikan contoh dari peta khusus di bawah ini!
C. Komponen Peta
Peta memiliki kelengkapan penting agar mudah dibaca dan dipahami. Kelengkapan tersebut dinamakan komponen peta. Komponen-komponen peta antara lain :
1.             Judul Peta
          Judul peta merupakan identitas atau nama untuk menjelaskan isi atau gambar peta. Judul peta biasanya terletak di bagian atas peta. Judul peta merupakan komponen penting. Biasanya sebelum memperhatikan isi peta, pasti seseorang dahulu membaca judulnya.
2.             Legenda
Legenda merupakan keterangan yang berisi gambar-gambar atau simbol-simbol beserta artinya. Legenda biasanya terletak di bagian pojok kiri bawah peta
3.             Skala
Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Misalnya skala 1 : 200.000.
Skala ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 200.000 cm atau 2 km jarak sebenarnya.
4.             Simbol
Simbol merupakan lambang-lambang atau gambar yang menunjukkan obyek alam atau buatan. Simbol peta harus memenuhi tiga syarat yakni sederhana, mudah dimengerti, dan bersifat umum. Berikut ini adalah simbol-simbol yang biasa digunakan pada peta.
 
1.             Mata angin
          Mata angin merupakan pedoman atau petunjuk arah mata angin. Mata angin pada peta biasanya berupa tanda panah yang menunjuk ke arah utara. Mata angin sangat penting keberadaanya supaya tidak terjadi kekeliruan arah.
2.             Garis astronomis
          Garis astronomis merupakan garis khayal di atas permukaan bumi. Garis astronomis terdiri dari dari garis lintang dan garis bujur. Garis lintang merupakan garis dari timur ke barat sedangkan garis bujur merupakan garis dari utara ke selatan.
3.             Garis tepi
Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas peta tersebut.
4.             Tahun pembuatan peta
Tahun pembuatan peta menunjukkan kapan peta tersebut dibuat. Dari tahun pembuatan kita dapat mengetahui peta tersebut masih sesuai atau tidak untuk digunakan saat ini.
5.             Inset peta
Inset peta merupakan gambar peta yang ingin diperjelas atau karena letaknya di luar garis batas peta. Inset peta digambar bila diperlukan. Inset peta disebut juga peta sisipan.
6.             Tata warna
Tata warna merupakan pewarnaan pada peta untuk membedakan obyek satu dengan yang lainnya. Misalnya warna coklat menunjukkan dataran tinggi, hijau menunjukkan dataran rendah dan biru untuk menunjukkan wilayah perairan.

Untuk memperjelas tentang komponen-komponen peta perhatikan gambar peta berikut :



D. Menggambar Peta
Bagaimana cara menggambar peta? Menggambar peta dapat menggunakan cara menjiplak atau menggunakan teknik kotak. Dengan teknik menjiplak hanya dengan menjiplak gambar asli dengan karbon dan kertas putih. Sedangkan dengan teknik kotak dapat dilakukan sesuai
langkah-langkah berikut :
  1. Bukalah Atlas, lalu tentukan peta yang akan digambar!
  2. Amatilah letak kota, sungai, danau, gunung, laut, batas-batas lainnya
  3. Buatlah garis-garis melintang dan membujur pada gambar peta asli dengan menggunakan pensil. Luas kotak = p x l = 1 x 1
  4. Berilah nomor pada setiap garis lintang! Berilah huruf pada setiap garis yang membujur! Nomor dan huruf dibuat pada pinggir garis tepi.
  5. Selanjutnya siapkan kertas yang akan digunakan untuk menggambar. Lebih baik ukuran kertas sama dengan ukuran peta aslinya.
  6. Buatlah kotak-kotak dengan ukuran sama seperti pada peta asli. Berilah nomor dan huruf pada garis lintang dan garis bujur!
  7. Gambarlah peta di atas kertas! Perhatikan setiap goresan pensil harus sesuai dengan alur garis atau kotak pada peta.
  8. Setelah selesai mencontoh peta, pertebal lagi dan berilah warna-warna seperti yang ada pada peta di atlasmu!
  9. Hapuslah kotak-kotak yang tadi dibuat dengan pensil beserta huruf dan nomornya!
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut !



E. Menghitung Jarak Tempat dengan Skala Peta
Pada penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa peta harus dibuat dengan perbandingan tertentu atau skala. Skala merupakan perbandingan jarak antara dua titik pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi. Skala biasanya menggunakan satuan cm. Skala peta ada 2 macam yaitu:
1)        Skala angka   
Skala angka merupakan skala yang menggunakan perbandingan angka. Misalnya : 

Skala ini artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 500.000 cm pada keadaan sebenarnya atau 1 cm jarak pada peta sama dengan 5 km pada keadaan sebenarnya di bumi.
 
2.   Skala garis
Skala garis merupakan skala yang menggunakan gambar garis untuk menunjukkan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di bumi. Misalnya : 
Pada gambar skala garis di atas, angka yang berada di bawah garis menunjukkan jarak pada peta. Satuannya adalah sentimeter. Sedangkan angka yang berada di atas garis menunjukkan jarak sebenarnya. Satuannya adalah kilometer. Sehingga sesuai dengan skala garis di atas dapat dibaca bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada keadaan sebenarnya di bumi.

Pada peta daerah yang luas seperti peta dunia, digunakan skala yang kecil. Misalnya 1 : 50.000.000, ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 km pada jarak sebenarnya. Sedangkan pada peta daerah sempit seperti kota dan pasar, digunakan skala yang besar. Misalnya 1 : 5.000, ini artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 50 m pada jarak sebenarnya. Berdasarkan skala yang tertulis pada peta, kita dapat menghitung jarak suatu tempat. Bagaimana caranya? Perhatikan contoh berikut ! Pada sebuah peta tertulis skala 1 : 400.000. Ini artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 400.000 cm pada jarak sebenarnya. Pada peta tersebut diketahui jarak antara kota A dan B adalah 3 cm. Maka jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 3 cm x 400.000 cm = 1.200.000 cm. Berarti jarak sebenarnya antara kota A dan B adalah 1.200.000 cm atau 12 km.

F.   Memperbesar dan Memperkecil Peta
Memperbesar peta adalah membuat peta lebih besar dari peta asli dengan perbandingan tertentu. Sedangkan memperkecil peta adalah membuat peta lebih kecil dari peta asli dengan perbandingan tertentu. Memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan alat mesin fotocopy dan pantograf. Kita juga dapat memperbesar dan memperkecil peta dengan cara sederhana, yaitu dengan menggambar langsung dari gambar asli dengan bantuan garis kotak-kotak. Caranya hampir sama dengan teknik kotak. Hanya saja dalam membuat petak pada kertas dibuat lebih besar atau lebih kecil ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Jika ingin diperbesar dua kali, maka kotak diperbesar ukurannya dua kali juga. Jika ingin
diperkecil dua kali, maka kotak juga diperkecil ukurannya dua kali.
Perhatikan contoh berikut :





  
Unt
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar